3JENIS NYALA API LAS Yohan s Mechanical 21 03 2020 Ada tiga nyala api las asetilin yaitu nyala api netral nyala api karburasi dan nyala api oksidasi Ketigannya berbeda satu sama lainnya karena berbeda perbandingan banyaknya gas asetilin dan oksigen 1 Nyala api lasnetral MACAM MACAM ALAT ALAT BERAT Bengkel Pengelasan Sumber Tabunggas ini berfungsi untuk menyimpan dan menjaga gas asetilin ataupun gas oksigen dengan kondisi yang memiliki tekanan. Biasanya terbuat dari bahan baja, namun saat Sebagaimanatabung gas dan regulator gas, selang gas juga dibedakan dengan perbedaan warna yaitu warna merah untuk gas acetylene dan warna hijau untuk gas oksigen. Kriteria selang gas harus kuat tapi lemas tidak kaku serta tahan terhadap tekanan tinggi hingga 10 Kg/cm2. Botolini dapat berisi antara 40-60 liter gas asetilin. Bentuk botol pendek gemuk. Tekanan isinya mencapai 15 kg/cm. Untuk membuka katupnya digunakan kunci sok. Baut dan mur Belipaket las karbit atau asetilin oksigen regulator. Harga Murah di Lapak Aang. Pengiriman cepat Pembayaran 100% aman. Belanja Sekarang Juga Hanya di Bukalapak. las karbit tabung karbit 1/2 kg aman dengan tabung pengaman tekanan balik 2in didalam tabung 8in. chatt untuk biaya pengiriman cepat dan terjangkau. untuk ecer hanya tabung karbit Berikutini adalah 26 simbol bahan kimia beserta arti dan contohnya. Simbol. Keterangan. Nama : Irritant. Lambang : Xi. Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit. Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit. Contoh : NaOH, C 6 H 5 OH, Cl 2. Nama : Harmful. Pujisyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pengelasan Oksi-Asetilin dan pengelasan las listrik. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak karena telah banyak membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. LasOAW ( Oksi Asitillin Weld ) Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses pengelasan secara manual dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gasasetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa logam pengisi. Proses penyambungan dapat dilakukan dengan tekanan TbjaB0. Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 17 C. Peralatan Las Oksi Asetilin 1. Gas Oksigen dan Asetilin Gas oksigen dan asetilin disimpan dalam silinder dalam berbagai ukuran dengan standar pengamanan tertentu. Ukuran- ukuran silinder oksigen dan asetilin bermacam-macam, tergantung kebutuhan pekerjaan, namun yang umum dipakai adalah mulai dari 3500 liter, 5000 liter, 6000 liter dan 7000 liter. Adapun standar warna silinder asetilin adalah merah, silinder oksigen biasanya adalah biru atau hitam, namun ada juga pabrik tertentu membuat standar warna tersendiri. Gambar Silinder Oksigen Katup ’ Dinding silinder Warna hitam Ulir kanan Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 18 Gambar Silinder Asetilin Keselamatan Kerja untuk Silinder Oksigen Oksigen itu sendiri tidak dapat menyala dan meledak. Walaupun demikian oksigen akan menyebabkan bahan terbakar dengan tidak terkendali. Silinder oksigen pada dasarnya adalah untuk menyimpan gas oksigen dengan tekanan maxsimum 150 kgcm² 2200 psi. Silinder ini dilengkapi dengan alat pengaman berupa “katup” pada silinder. Isi silinder oksigen dapat dihitung dengan mengalikan volume silinder dengan tekanan di dalamnya. Misalnya volume silinder 40 liter dan tekanan isi silinder 150 kgcm² , maka isi oksigen adalah 40 x 150 = 6000 liter. Secara umum hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani silinder oksigen adalah  Jangan mengoperasikan alat pneumatik dengan oksigen;  Jangan menggunakan oksigen untuk pengecatan dengan spray;  Jangan menggunakan oksigen sebagai pengganti udara yang dimanfaatkan;  Jangan menghembus pipa, bejana atau tangki dengan oksigen; Ulir kiri Katup pengaman, mencair pada 100  C Aseton dalam bahan berpori Warna merah Dinding silinder Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 19  Jangan menggunakan oksigen untuk penyegaran udara, membersihkan asap dalam ruang tertentu atau mendinginkan diri kalian pada cuaca yang panas. Oleh sebab itu, maka silinder oksigen harus ditangani secara baik, agar tidak menimbulkan bahaya-bahaya yang tidak diingini. Adapun teknik-teknik penanganan silinder oksigen adalah sebagai berikut Gambar Penjelasan  Tangani silinder-silinder dengan hati-hati, tidak boleh terbentur, kena nyala api maupun benda panas.  Silinder-silinder harus selalu dalam keadaan tegak dan terikat dengan baik agar tidak jatuh.  Apabila silinder tidak memungkan berdiri tegak dapat juga direbahkan, tetapi manometer harus disebelah atas. Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 20  Panas matahari tidak boleh langsung memanasi silinder, maka silinder dapat dilindungi dengan papan.  Silinder-silinder tidak boleh tergeletak tanpa ganjal yang baik. Keselamatan Kerja untuk Silinder Asetilin Secara umum hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani silinder asetilin adalah sebagai berikut.  Jangan mencoba memindahkan gas asetilin dari satu silinder ke silinder yang lain;  Asetilin dilarutkan dalam cairan aseton di dalam silinder, sehingga dalam penanganan harus selalu diupayakan dalam keadaan tegak;  Selalu tinggalkan kunci silinder pada slinder apabila sedang digunakan;  Sumbat pengaman silinder mencair pada 100° C, simpan silinder pada tempat dingin, ventilasi yang baik dan tempat yang terlindung. Pemotongan oksi asetilin adalah cukup aman bila kalian menggunakan peralatan yang wajar dan bekerja sesuai dengan prosedur. Ganjal dengan aman Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 21 Adapun teknik-teknik penanganan silinder asetilin adalah sebagai berikut Gambar Penjelasan  Simpan silinder-silinder asetilin ditempat yang dingin, jauh dari panas maupun terik matahari;  Jangan dicampurkan dengan silinder-silinder oksigen;  Nyala lampu gudang penyimpanan harus redup;  Dilarang merokok menyalakan api didekat silinder-silinder asetilin; Gambar Penjelasan  Pisahkan silinder-silinder yang kosong dan yang penuh.  Bersihkan tempat kerja dari segala kotoran, bebas dari bahan yang mudah terbakar, dan tidak licin.  Pemindahan siilinder- silinder memerlukan penanganan yang teliti;  Hindari silinder-silinder dari terjatuh maupun terbentur secara keras. Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 22  Jangan berdiri di depan manometer ketika membuka katup silinder;  Hindarkan pemakaian regulator yang rusak.  Tutup katup silinder bila tidak dipergunakan. Jika terjadi gas bocor ketika katup ditutup 1. Pindahkan silinder ketempat yang jauh dari motor listrik atau sumber panas terbuka; 2. Jangan merokok dan hindari dari percikan api; 3. Jika terjadi kebocoran disekeliling spindle, kencangkan baut mur hingga tidak terjadi kebocoran; 4. Laporkan kepada penjual jika silinder tetap bocor. 2. Regulator Las merupakan salah satu cara untuk menyambungkan logam dengan menggunakan energi panas. Proses pengelasan banyak macam-macamnya, antara lain las busur listrik, las TIG, las MIG, las Submerged, las patri dan las gas. Las gas merupakan cara pengelasan dengan menggunakan atau memanfaatkan energi panas yang berasal dari proses pembakaran antara gas oksigen dan gas bahan bakar. Gas bahan bakar yang digunakan pada las gas dapat berasal dari gas karbit asetelin, gas LPG liquid petrolium gas, hydrogen dan lain-lainnya. Las karbit merupakan bagian dari las gas, pada las karbit gas yang digunakan untuk pembakaran adalah menggunakan bahan bakar dari gas karbit atau asetelin. Pengertian las karbit asetelin adalah salah satu cara penyambungan logam dengan menggunakan energi panas yang berasal dari proses pembakaran antara gas karbit asetelin dan gas oksigen. Panas dari nyala api las asetelin ini nantinya digunakan untuk mencairkan sebagian logam induk guna untuk proses penyambungan logam agar terjadi ikatan yang kuat antara logam yang disambung. Pengelasan dengan las asetelin ini dapat dilakukan dengan menggunakan bahan tambah maupun tidak. Gas asetelin digunakan untuk las gas karena mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain karena gas asetelin memiliki sifat yang yang tidak berwarna, berbau tidak beracun, memiliki titik panas yang lebih tinggi dibandingkan dengan gas lainnya dan memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan berat udara. Yang perlu diperhatikan saat pengelasan dengan las asetelin ini adalah pembentukan nyala api yang dihasilkan dari proses pembakaran antara gas asetelin dengan gas oksigen. Pada las asetelin memiliki 3 macam nyala api, yaitu nyala api netral, nyala api oksidasi dan nyala api karburasi. Nyala api netral ini dihasilkan dari pembakaran gas asetelin dan gas oksigen dengan perbandingan 11 atau sama besar. Sedangkan nyala api oksidasi ini dihasilkan dari pembakaran gas asetelin dan gas oksigen yang lebih banyak gas oksigennya. Untuk nyala api karburasi sendiri dihasilkan dari pembakaran gas asetelin dan gas oksigen yang lebih banyak gas asetelinnya. Pengaturan nyala api las asetelin ini dapat diatur dengan mengatur campuran bahan bakar yang keluar dari brander las dengan memutarkan keran katup gas asetelin dan keran katup gas oksigen. Las asetelin tersusun dari beberapa komponen yaitu tabung gas, regulator, selang penyalur dan brander las. Tabung gas pada las asetelin ini berfungsi untuk menampung gas. Pada las asetelin, terdiri dari 2 buah tabung gas yaitu tabung gas asetelin dan tabung gas oksigen. Selang gas pada las asetelin ini berfungsi untuk menyalurkan gas dari tabung ke brander las. Pada las asetelin juga terdiri dari 2 buah selang gas yaitu selang gas asetelin dan selang gas oksigen. Regulator pada las asetelin ini berfungsi sebagai pengaman dan untuk mengatur tekanan isi menjadi tekanan kerja. Pada las asetelin juga terdiri dari 2 buah regulator gas yaitu regulator gas asetelin dan regulator gas oksigen. Pada regulator juga dilengkapi dengan dua manometer yang berguna untuk memberitahukan tekanan isi tabung dan tekanan kerja yang keluar dari tabung. Brander las pada las asetelin ini berfungsi untuk mengatur campuran antara gas asetelin dan gas oksigen, untuk menghasilkan nyala api yang sesuai untuk proses pengelasan. LAS OKSI ASETELIN. Pengertian Las Oksi-Asetilin Las Oksi asetilin adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen O2 dan gas lain sebagai gas bahan bakar fuel gas. Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas Asetilen dari kata “acetylene”, dan memiliki rumus kimia C2H2 . Gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen. 2. Bahan Bakar Gas Asetilin C2H2 Asetilena Nama sistematis etuna adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180°. Propan Propana adalah senyawa alkana tiga karbon C3H8 yang berwujud gas dalam keadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleum lain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin, barbeque pemanggang, dan di rumah-rumah. 3. Peralatan Las Oksi Asetilin Tabung Gas Tabung gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung. Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode warna yang ada pada tabung itu. Katup Tabung Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup ini ditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari material Baja. Regulator Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub tabung dengan tujuan untuk tekann mengurangi atau menurunkan hingga mencapai tekana kerja torch. Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekana kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator. Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang. Selang gas Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju torch digunakan selang gas. Untuk memenuhi persyaratan keamanan, selang harus mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalam pemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gas yang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup memperhatikan kode warna pada selang. Berikut ini diperlihatkan table yang berisi informasi tentang perbedaan warna untuk membedakan jenis gas yang mengalir dalam selang. Torch Pembakar Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan oleh torch, tercampur didalamnya dan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan diatas, toch memiliki dua fungsi yaitu • Sebagai pencampur gas oksigen dan gas bahan bakar. • Sebagai pembentuk nyala api diujung nosel. Torch dapat dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut klasifikasi berikut ini Menurut cara/jalannya gas masuk keruang pencampur. Dibedakan atas • Injector⎫ torch tekanan rendah Pada torch jenis ini, tekanan gas bahan bakar selalu dibuat lebih rendah dari tekanan gas oksigen. • Equal pressure torch torch⎫ bertekanan sama Pada torch ini, tekanan gas oksigen dan tekanan gas bahan bakar pada sisi saluran masuk sama pencampuran kedua gas dalam ruang pencampur berlangsung dalam tekanan yang sama. Menurut ukuran dan berat. Dibedakan atas • Toch normal • Torch ringan/kecil Menurut jumlah saluran nyala api. Dibedakan atas • Torch nyala api tunggal • Torch nyala api jamak Menurut gas yang digunakan. Dibedakan atas • Torch untuk gas asetilen • Torch untuk gas hydrogen, dan lain-lain. Menurut aplikasi. Dibedakan atas • Torch manual • Torch otomatik/semi otomatik Pematik api Las Alat yang berfungsi untuk menyalakan api las. Tip Cleaner Alat ini berfungsi untuk membersihkan lubang mulut pembakar.